Untuk yang Pertama

Dear ‘kamu’

 

Meski aku tidak tahu persis ‘bencana’ apa yang menimpamu saat ini, namun aku mengerti apa yang kamu rasakan. Kamu boleh anggap aku anak kecil, tapi pancaran wajahmu tidak bisa berbohong padaku. Kamu tahu ? Bahwa aku sangat sedih ketika kamu sedih. Mungkin ini berlebihan, tapi Tuhan yang tahu semuanya.

 

Dear ‘kamu’

Aku baru sadar, bukan saja kehadiranmu yang membuatku terasa nyaman, lebih dari itu, senyumanmu. Ya, senyum. Selama empat bulan aku tidak pernah luput dari senyumanmu. Kamu yang ceria. Kamu yang membuatku tetap semangat. Kali ini, ‘bencana’ yang menimpamu itu, menghilangkan senyuman yang sudah bertahan selama empat bulan (bahkan lebih dari itu). Aku baru sadar, senyumanmu telah memberikan dampak yang positif bagiku.

 

Dear ‘kamu’

Aku sangat yakin, kamu mampu melewati semua ini. Kekuatan yang aku yakini dari Tuhan sudah menjadikan kamu semakin kuat. Hidup ini bukan penuh cobaan. Hidup ini penuh pembelajaran.

Belajar memaafkan saat tersakiti

Belajar tersenyum ditengah tangisan

Belajar tegar saat kehilangan

Belajar bersyukur dikala tidak enak

Belajar memberi ketika kekurangan

Belajar…

Hidup ini belajar…

 

Dear ‘kamu’

Aku tidak memaksa kamu untuk cerita semua hal yang kamu rasa kepadaku. Satu hal yang kamu perlu tahu, kapan pun kamu ingin bercerita denganku, ceritalah, aku selalu siap mendengarkan cerita-ceritamu bahkan menghiburmu, mengurangi dilema di hatimu.

 

Dear ‘kamu’

Tetap semangat yaa terlebih tetap melangkah. Don’t give up! Aku yakin kamu mampu melewati semua ini. Ohya satu lagi, tetap tersenyum yaa :’) Semangat :’D

 

Yang diam-diam mencintaimu,

Jessica

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *